Tuesday, October 27, 2015

Sejujurnya, Aku Iri..

Sang surya belum terbit meninggi, dunia masih tampak gelap gulita. Kala itu, di ba'da subuh yang sunyi dan dingin, jiwa kami dihangatkan oleh sesosok ustadz alumni Gontor plus dosen FPB UMY.

Pembahasan Al himkahtul Qiram pagi itu bertemakan  Fitrah Agama.
Bahwasannya semua manusia yang dilahirkan di dunia ini adalah suci. Bahwasannya semua manusia sebelum dilahirkan ke dunia ini telah mengucapkan kalimat tauhid, bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Allah ketika di alam ruh sana.

Namun, ketika dilahirkan di dunia ini, orang tua lah yang akan membawa anaknya apakah ia beriman atau tidak. Dalam hal ini beliau bertutur dengan lisan lembutnya. "Maka, kita harus bertaubat atas apa yang kita lakukan. Tatkala bayi lahir ke dunia semua dalam keadaan suci. Dan jika ia dimatikan setelah lahir atau sebelum balik, maka dia masih suci dan dimasukan ke dalam surga. Hati ini merinding, gundah gulana, iri.. tatkala dijelaskan hal itu. Memang aku tak pernah memilih untuk diberi umur sampai saat ini, tapi aku harus senantiasa bersyukur dan belajar untuk menyempurnakan pemahan islam. Mempelajari islam secara kaffah adalah penyembuh iri itu, yakni duduk bersama para ulama dan orang-orang baik kelak di taman-taman surga.




Sunday, October 18, 2015

Antara Dunia dan Fana

Pagi itu, hembusan angin begitu dingin. Para penghuni unires telah selesai melaksanakan shalat shubuh dan bergegas untuk menuju usra masing-masing untuk mengikuti kegiatan rutin. Pagi itu adalah kegiatan tafhim. Kami duduk diloring usro Ibnu Thaimiyah, sebuah usro yang membentang dari musholla lantai 4 ke barat. Di sebelah timur nampak usro Muhammad abdhu yang membentang ke arah timur, yang saling bertolah belakang dengan usro kami.

Di ujung timur Muhammad Abdu, terdapat ssebuah balkon yang dibatasi tembok setinggi 1 meter dan langit lepas. Terlihat juga sebuah bukit dan beberapa pelepah kelapa beserta buahnya. Langit pagi itu begitu menawan. Dari lantai 4 Unires Putra UMY terlihat pemandangan yang begitu lepas. Langit kala itu berwarna ungu kemerahan, terlihat sangat indah. Ditambah lagi hamparan perbukitan nun luas dan pohon kelapa yang begitu rindang.
Begitu juga di balkon sebelah barat, nampak langit lepas berwarna ungu tua dan deretan pohon kelapa.

Agenda unires pagi itu adalah kajian tafhim, tepatnya pembahasan makna surat An-Naba ayat 21-25, yang dipimpin salah satu Mahasiswa PUTM (Pendidikan Tarjih Ulama Muhammadiyah) UMY. Kang Ilham sapaanya.

Satu-demi satu ayat kami baca
"Bismillahirahmanirrahim"
Innajahannama kannat mirsata
" Sungguh, neraka jahanam itu memjadi tempat pengintai ( bagi penghuni isi neraka)
Litoghina maaba
"Sebagai tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas"
Labisina fiiha ahkoba
"Mereka berada do dalamnya dalam waktu yang sangat lama"
Layadzukuna fiiha bardan wala saroba
"Mereka tidak mendapatkan kesejukan di dalamnya"
Illa hamima wagosako.
Kecuali air mendidih dan nanah"

Pagi itu, pemikiran kami jauh sampai kealam fana. Mencoba merenungi sebuah hal ghaib yang wajib kami yakini.










Tuesday, October 6, 2015

Upaya meningkatkan kualitas Kopi Indonesia untuk menghadapi Persangan MEA 2015



Foto : Google

Salah satu produk Agribisnis andalan Indonesia adalah kopi. Saat ini produktifitas kopi di Indonesia sudah masuk kategori terbesar nomor 3 di Dunia, setelah Brazil dan Vietnam. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal sebagai sentral kopi terbesar di Indonesia adalah Aceh, Medan, Temanggung, Banyuwangi dan berbagai daerah lain di pelosok Nusantara.

Secara kuantitas produk kopi Indonesia memang terhitung cukup besar, namun sayangnya secara kualitas kopi Indonesia sebagian besar masih kalah dengan beberapa negara lain. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yakni :

Faktor pemanenan :
Sebagian besar petani kopi di Indonesia memilih untuk memanen kopi nya dalam bentuk setengah matang. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang mendorong petani untuk memanen kopi nya lebih cepat. Selain itu faktor tenaga juga menjadi pertimbangan, karena jika hanya memanen kopi yang merah saja waktu yang dibutuhkan cenderung bertele-tele, bisa jadi setiap hari waktunya dihabiskan hanya untuk memanen sedangkan. Tentunnya fase pemanenan ini sangat menentukan kualitas kopi yang dihasilkan. Kopi yang dipanen pada saat setengah matang atau bahkan masih hijau akan menghasilkan biji kopi yang kurang bagus, biasannya ketika diselep biji kopi akan pecah dan warnannya pun tidak seragam. Hal ini akan berpengaruh terhadap rasa kopi dan harga.

Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan pembinaan intensif kepada petani dengan cara melakukan sosialisasi tentang pengolahan kopi yang baik dan membantu untuk memasarkan hasil kopi tersebut.



Faktor Budidaya dan Perawatan :
Salah satu kunci sukses untuk memproduksi kopi dengan kualitas tinggi adalah dalam hal budidaya. Tanaman kopi yang ditanam harus seragam dalam hal varietas bibitnya. Beberapa varietas kopi yang terkenal di Indonesia adalah arabika dan robusta.
Selain faktor jenis bibit, faktor pemeliharaan juga cukup penting untuk dikuasai. Tanaman yang jarang dipangkas cabangnya akan menghasilkan buah yang cenderung kecil dan kurang produktif. Oleh karena itu dibutuhkan juga sosialisasi agar petani bisa menerapkan budidaya kopi secara lebih baik.

Apabila kedua hal tersebut sudah dilakukan dengan baik, maka kemungkinan besar angka produksi kopi di Indonesia akan meningkat dengan kualitas tinggi. Setelah bisa membuat produk dengan kualitas yang siap bersaing, maka hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah pada cara pemasaran. Untuk menghadapi Persaingan Pasar Bebas Asean 2015 hendahknya kita mampu menghasilkan produk kopi yang siap dipasarkan dengan kualitas yang baik dengan harga yang bersaing. Dalam Asean sendiri Vietnam merupakan saingan terberat bagi Indoneisa. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk memproduksi kopi dengan kualitas yang baik dan dalam jumlah yang lebih besar, agar meningkatkan taraf ekonomi Indonesia khususnya petani kopi.

Saat ini sudah ada beberapa pengolah kopi yang sudah mampu mengolah kopi secara proffesional. Seperti kelompok tani Kopi Nusantara yang berpusat di Kec. Gesing Kab. Temanggung yang telah mampu mengekspor kopinya berbagai daerah di Eropa dan Asia dan Kelompok tani kopi di kawasan Wisata Alam Poseong di Tlahab Temanggung. Yang juga sudah go Internasional. Menariknya Kelompok tani di Tlahab Kab. Temanggung menggabungkan sektor pertanian dan sektor pariwisata. Sejauh ini sudah cukup banyak wisatawan asing yang datang ke tempat tersebut, Mahasiswa Korea Selatan salah satu contohnya.

Kedepan, hendaknya pemerintah lebih memperhatikan pembangunan dalam bidang pertanian termasuk dalam komuditas kopi.  Hal ini serah dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Yakni Indonesia akan fokus dalam hal pembanguan ekonomi yang menitikberatkan pada sektor pertanian.

Sumber :
Wawancara dengan beberapa pengolah kopi proffesional di Kabupaten Temanggung

Friday, February 1, 2013

Kisah perjalanan hidup orang-orang luar biasa


Berawal dari Suatu naungan
Sebut saja Masjid AL Fikri SMKN 2 Subang
Menjalani hari-hari dengan kemandirian
Masak sendiri,Nyucipun sendiri
Menjunjung tinggi nilai-nilai jiwa korsa
Makan 1 nampan bersama
Satu lapar, Lapar semua

Saat ini raga kita telah berpisah
Untuk mencari bekal di hari kelak
Namun mudah-mudahan Allah akan selalu menyatukan hati kita

Sobat,
Masih ingatkah saat kita tertawa bersama?
Masih ingatkah saat kita hampir kesiangan disaat makan saur
Dan bergotong royong untuk mempersiapkannya
Masih ingatkah kita saat bahu-membahu untuk membersihkan masjid?

Saat tiba perpisahan kita
Terpancar sinar kesedihan
Tapi jangan khawatir Sobat
Yakinlah bahwa Kita semua akan dipertemukan kembali

Saya berharap
Semoga disuatu saat nanti kita bisa bertemu kembali
Tentunya dalam keadaan yang lebih baik :)
Amiin ya Rabb>>


Saturday, September 15, 2012

Allah memberikan pada saatnya


aku minta Kepada allah binatang yang kecil nan elok..

tapi Ia beri aku ulat berbulu....
aku merasa sedih, kecewa dan putus asa,,
tapi pada suatu saat ulat yang berbulu itu berubah menjadi 
Kupu'' yang indah nan elok
Allah memberikan pada saatnya
Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan
tapi Ia memberi apa yang kita butuhkan
terkadang kita merasa marah ,sedih dan putus asa.
tapi bersabarlah kawan
di atas sana Allah sedang merajut hidup
kita menjadi lebih baik..